Jumat, 21 November 2008

LANDASAN KONSEPTUAL YAYASAN

LANDASAN KONSEPTUAL DALAM MENENTUKAN ARAH PERJUANGAN DAN GARIS-GARIS BESAR PERGERAKAN ORGANISASI DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI BERBASIS KERAKYATAN
(THE CONCEPTUAL BASIS ON DETERMINING THE WAY AND THE PRIMARY ROLE OF THE MOVEMENT IN THE CIRCUMSTANCES OF PERSPECTIVE PEOPLE BASIS CONSERVATION)
by
GREEN EQUATOR
Latar belakang

Konservasi sumber daya alam Indonesia yang telah berjalan selama bertahun-tahun, tampaknya akan terus bersifat kontinyu dan garis akhir gerakan itu sendiri bukannya semakin jelas namun justru terlihat nyata menjauh sampai titik absurd yang bukannya tidak bisa dicapai namun memerlukan kerja yang luar biasa keras, kerjasama dan pemahaman kolektif akan manfaat dan imbal balik dari alam kepada manusia, karena pada dasarnya alam akan membayar semua yang kita lakukan melalui hukum yang berlaku secara logis dan pasti. Sesuatu yang pada akhirnya telah menjadi rahasia umum dan merupakan titik tolak utama pada kegagalan dunia konservasi dalam memenuhi setiap jengkal idealismenya adalah konflik kepentingan yang telah nyata bersifat abadi, yang merupakan factor utama dan menjadi “tembok Berlin” bagi terwujudnya cita-cita gerakan konservasi yang telah bersifat massif, terarah dan progresif.
Tentunya masih terdapat banyak cara untuk minimal melubangi tembok tersebut yang berarti kita telah dapat menghembuskan angin perubahan di benak setiap individu agar tercipta kesadaran konseptual menuju gerakan konservasi yang benar-benar membumi, revolusioner dan implementatif. Diperlukan suatu kesadaran komunal dan bersifat laten agar dapat menjadi control social yang bersifat alami dalam menghadang factor penghalang yang bersifat kapitalis, egois, kepentingan sesaat dan kontra reformasi. Kebodohan, ketidak tahuan dan keterabaian yang masih menjadi “budaya” di tengah-tengah masyarakat kita menjadi kunci utama dan penentu nasib alam disekitar kita. Golongan intelektual terutama kaum muda akan selalu di depan sayangnya merupakan pisau bermata dua juga, yang mengarak masyarakat kepada budaya kapitalisme dan materialis atau justru mendidik mereka dan menjadi lokomotif menuju masyarakat yang berbudaya luhur, santun kepada alam dan tegas dalam mengambil tindakan yang bertentangan dengan kultur alami dalam kaitannya hubungan antara manusia dengan alam, baik sebagai kelompok maupun individu. Masyarakat local masih terpecah menurut kepentingan maupun secara cultural, hal inilah yang membatasi mereka dalam mengadakan korelasi antar kelompok masyarakat sehingga masing-masing golongan dengan sangat mudahnya ditunggangi oleh kepentingan tertentu. Politik merupakan hal yang dilematis dan perlu mendapatkan perhatian, berbicara dalam ranah ini, banyak gerakan social justru menjauhi dan bersikap skeptic ketika harus bersinggungan dengannya, hal tersebut adalah hal yang wajar, namun yang perlu diingat adalah bahwa ketidak pedulian kita kepada kondisi dan situasi politik terkini akan berakibat baik secara langsung maupun tidak langsung kepada jalannya roda perjuangan, karena terkadang dan bahkan seringkali politik justru menentukan bidang ekonomi, hukum dan yang lainnya, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mendudukkan posisi kita tetap dalam lingkaran netral namun secara bersamaan menempatkan konsep gerakan, visi dan misi sebagai suatu kebutuhan bagi semua mazhab politik di negeri ini, sehingga menjadikannya bukan lagi komoditas politik praktis namun mengambil posisi sebagai kebutuhan pokok bagi setiap kekuatan politik untuk memenuhinya dan bersifat sebagai “kuda hitam”. Mencari garis tengah agar gerakan konservasi memiliki kekuatan pendukung namun tetap dalam koridor netralitas memerlukan pemikiran kita semua, karena dalam politik semuanya harus berkubu. Pada akhirnya ketika kesadaran masyarakat terhadap gerakan konservasi itu sendiri telah membumi dan menjadi paham laten, maka bukan berarti bahwa tugas dan tanggung jawab telah selesai, karena disitulah sebenarnya awal kerawanan dan konflik, karena bisa saja kemasifan ideology konservasi di dalam setiap rakyat baik secara individu maupun kolektif akan dapat dimanfaatkan sebagai kunci utama penggerak dan digiring kepada politik praktis tanpa kita menyadari telah berjalan terlalu jauh. Secara umumnya, sangat perlu bahwa kita melakukan suatu inventarisasi permasalahan yang ada dalam setiap bidang (poleksosbudhankam) agar dapat menentukan inti permasalahan di dalam masyarakat sehingga menimbulkan suatu kendala bagi revolusi konservasi, hasil dari inventarisasi itulah maka dituangkan ke dalam garis-garis besar perjuangan pergerakan untuk dicari solusi yang bersifat efektf, efisien dan merakyat sehingga hal tersebut dijabarkan kembali ke dalam kerangka kerja dan rencana dan strategi sehingga idealisme bukan hanya bersifat utopis namun implementatif, dengan begitu rakyat dengan sendirinya akan tergiring baik secara konseptis maupun pragmatis menuju terwujudnya visi dan misi gerakan.


VISI

Wadah gerakan sebagai suatu wahana dalam pencapaian idelisme konservasi berusaha mewujudkan kelestarian alam yang menjunjung tinggi kemanusiaan, kemandirian, dan kerakyatan dalam membangun tatanan masyarakat dan lingkungan alam yang seimbang di dalam hubungan timbal balik antara manusia dengan alam


MISI
1. Kelestarian alam sebagai kondisi mutlak yang harus dipertahankan
2. Pemberdayaan potensi alam semata-mata demi keterjagaannya dari kerusakan ataupun perubahan yang bersifat degradatif
3. Menumbuhkan jiwa dan semangat konservasi sebagai suatu kesadaran yang bersifat individu dalam menuju kesepahaman komunal dalam mempertahankan kelestarian alam berbasis kewilayahan.















TOR

Dalam mencapai tujuan jangka panjang sebagai titik kulminasi bagi segala kegiatan yang dilakukan di wilayah Kalipagu, lereng Gunung Slamet, maka tentunya memerlukan suatu rencana dan strategi, agar visi dan misi dapat tercapai dan sasaran akan didapatkan dengan meminimalisir efek negative yang mungkin timbul. Konservasi Alam berbasis kerakyatan merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinyu dan lebih menekankan kepada penggalangan kesadaran individu yang kemudian diarahkan kepada kesadaran kolektif yang pada gilirannya nanti menjadi suatu gerakan yang implementatif dalam upaya konservasi SDA terutama di wilayah Kalipagu pada khususnya dan lereng gunung Slamet pada umumnya, hal tersebut sangat penting sekali dilakukan, banyak alasan mengapa kita harus mengerjakan ini, namun yang paling penting adalah karena Gunung Slamet, hutan dan segala isinya merupakan jantung Jawa, sebagai salah satu situs kekayaan alam di jawa di tengah maraknya fragmentasi dan deforestasi lahan di Pulau Jawa. Menurut hemat kami penjagaan local yang bersifat doktrinasi akan berefek luar biasa terhadap kemajuan gerakan konservasi SDA Gunung Slamet. Potensi wisata yang ada di Gunung Slamet apabila tidak diarahkan dengan benar akan berdampak luar biasa terhadap alam, oleh karenanya dalam jangka pendek, kegiatan organisasi difokuskan kepada pemberdayaan potensi alam demi menunjuang kehidupan ekonomi warga melalui kegiatan yang mengandung edukasi konservasi, oleh karenanya ekoturime merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dikembangkan. Terkait dengan hal tersebut, diperlukan suatu kerjasama yang bersifat kolaboratif, dengan berbagai pihak terutama dengan lembaga swadaya masyarakat yang telah berpengalaman dalam mengadakan kegiatan pendampingan maupun pengembangan wilayah melalui kegiatan ekoturisme. Dalam rangka pencapaian terhadap hal tersebut, maka melalui kegiatan sharing dan diskusi interaktif dengan para konservasionist yang lebih berpengalaman, diharapkan dapat memotivasi, membuka wawasan dan pemikiran untuk bekal dalam merangkai gerakan sesuai dengan tujuan utama organisasi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi para pegiat Green Equator (yang masih dalam taraf penataan organisasi ) dalam penggalangan dana, identifikasi dan strategi pemberdayaan sumber daya alam berbasis konservasi , teknis dan strategi proposal, networking dll. sehingga menambah pengetahuan dalam penyusunan program kerja, renstra (rencana strategis) dan renbang (rencana pengembangan) Green Equator di masa depan.




































THE CONCEPTUAL BASIS ON DETERMINING THE WAY AND THE PRIMARY ROLE OF THE MOVEMENT IN THE CIRCUMSTANCES OF PERSPECTIVE PEOPLE BASIS CONSERVATION

The conservation of Indonesian natural resources which have been lasted during years, seemingly would have to run in continuously way and the peak point of the movement itself instead getting closer to the face it is obviously stay away until an absurd point that sounds nearly impossible to be reached without bloody hard effort, a massif collaboration and collective understanding on the benefit and mutual impact of nature to the human being. It is basically ruled that nature would pay things we work on it through a logically and definite laws. The things that public had been well known in quietly and regarded as the main triggering point in which conservation movement failed to serve on every steps of their idealism is conflict of interests that emerged eternally and seems like a “Berlin Wall” to get in the way in the implementation of conservation idealism which have a typical characteristic as a massif, directed and progressive movements. There are still many ways to struck the wall which mean that in every hole we made would infiltrate a wind of change as a spirit in each individual that triggering a conceptually comprehensive understanding directed to conservation movement which has a typical characteristic including custom, revolutionary and implemental.

Communal and latent understandings individually are required in order to play as a naturally social control to ruin the obstacles involving capitalism, opportunistic, individualist interests and contra-reformism. The uneducated and ignorance situation which seems to stay as “a culture” within the society pointed as a main keys and determine the future direction of the nature. The intellectual class majority comprised by the youth unfortunately could emerge a dualism characters, firstly could lead people to the capitalism and materialism and secondly act as a locomotive that attract the society and establish a worth cultural society, emerging a responsible attitude to the nature they have and steadily to make a decision that relevant against irresponsible movements that strucking both nature and naturally custom that related to the relationship between human and nature, both as individual and collective.

Nowadays local society as stated in many ways according to the both internally interests and cultural, these factors obviously avoiding them on establishing tightly correlation among them therefore external factor which always bring a different pragmatically interests would easily infiltrate and bring people to work as they wish. Politics concerned as dilemmatic factor to be faced, in the other hands so many movements group are skeptical and avoiding to make in accordance with this area, that is make a sense too, nevertheless acting to ignore the current political situation would affect both directly and indirectly to the on going movements, it is inevitable that politics in some condition play important role on determining the sustainability of economic, laws etc. The most important things to be arranged is fixing our position and maintains it within neutral circumstances coinciding arranging our major concepts, vision and mission and placed it as a major needs that every various political movement concerned and required to do not as a politic commodity but play as social requirements that political movement should to provide. In order to find a middle way that conservation movements could successfully on gathering power required a uniformly collective idea, because in the political field all things are subjective.At last when people understanding towards conservation movements have been indoctrinated and become a latent spirit, we still cannot say that our work and responsibility finished, but it means that we entering the beginning of a excessive conflict, however a massively conservation ideology could also regarded as a potentially factor that people could to be drive to a practically political movements and even we won’t realize too far lost. Generally, it is required that we arrange a problem identification occurred within politic, economic, social, and cultural field in order to determine the core of problem within the society that potentially proceed and emerging obstacles in the conservation revolution, the result further then regarded as a basis on arranging the primary role of the organization movements and determine the effectively, efficiently and people based solution. Avoiding to the utopianism condition the things are adopted into the frame work and the on board strategy of the organization to obtain implementatively movements that affected people to support the vision and mission simultaneously.



VISSION
Organization as a mean to reach conservation idealism effort to perform nature conservation that take a respect to the humanity, independent and democracy to build a balance of society and nature relationship prior to the cause-effect correlation between human being and the nature.

MISSION
1. Maintaining the nature conservation
2. Empowering the nature resources that primarily avoiding the destruction and degradative change
3. To educate people to have conservation spirit as an individual idea to reach a communal understanding in order to maintain the conservation of the nature based locally area


























DIE BEGRIFFSBASIS AUF DER BESTIMMUNG DER WEISE UND DER PRIMÄRROLLE DER BEWEGUNG UNTER DEN UMSTÄNDEN DER PERSPEKTIVE-LEUTE-BASIS-ERHALTUNG

Hintergrund

Die Erhaltung der indonesischen Naturresourcen, die während der Jahre gedauert worden sind, scheinbar würde in Weise ununterbrochen laufen müssen und der Höckerpunkt der Bewegung selbst anstatt erhalten näeher an dem Gesicht es ist bleiben offensichtlich weg, bis ein absurder Punkt, den das fast unmöglich klingt, ohne blutige harte Bemühung erreicht zu werden, eine Gebirgsmassivzusammenarbeit und ein Kollektivverständnis auf dem Nutzen und der gegenseitigen Auswirkung der Natur zum Menschen. Es wird im Allgemeinen angeordnet, dass Natur Sachen zahlen würde, die wir an ihr durch logisch und definitive Gesetze arbeiten. Die Sachen, dass Öffentlichkeit innen ruhig und betrachtet da weithin bekannt gewesen war, der auslösende Hauptpunkt, in dem Erhaltungsbewegung auf jedem Schritte ihres Idealismus dienen nicht konnte, ist des Interessenkonflikts die, die ewig auftauchten und wie eine „Berliner Mauer“ scheinen, auf die Art in der Implementierung von Erhaltungsidealismus zu erhalten, die eine typische Eigenschaft als Gebirgsmassiv haben, verwiesene und progressive Bewegungen. Es gibt noch viele Weisen schlug die Wand, die bedeuten, dass in jedem Loch, das wir bildeten, einen Wind der Änderung als Geist in jedem einsickern würde, das das einzeln ist, das ein begrifflich komplettes Verständnis auslöst, das auf Erhaltungsbewegung verwiesen wurde, die eine typische Eigenschaft einschließlich kundenspezifisches, revolutionäres und implemental hat.

Kommunal- und latente Bedingung einzeln wird angefordert, um als natürlich Sozialsteuerung zu spielen, um die Hindernisse zu ruinieren, die Kapitalismus, die opportunistische, Individualistinteressen und Gegenreformismus mit einbeziehen. Die ungebildete und Unwissenheitsituation, die scheint, als „Kultur“ innerhalb der Gesellschaft zu bleiben, die als Schlüssel einer Hauptleitung gezeigt wird und stellen die zukünftige Richtung der Natur fest. Die intellektuelle Kategorienmajorität, die durch die Jugend könnte enthalten wurde leider, auftauchen Buchstaben eines Dualismus, könnte Leute zum Kapitalismus und zum Materialismus erstens führen und als eine Lokomotive zweitens auftreten, die die Gesellschaft anziehen und eine kulturelle Gesellschaft des Wertes bilden und auftauchen eine verantwortliche Haltung zur Natur, die sie und, eine Entscheidung dieses relevante gegen unverantwortliche Bewegungen ständig zu bilden haben, dass, Natur und natürlich Gewohnheit strucking, die auf dem Verhältnis zwischen Menschen und Natur bezogen, wie einzeln und zusammen.
Heutzutage lokale Gesellschaft, wie entsprechend den beiden Interessen in vielerlei Hinsicht innerlich angegeben und kulturelles, diese Faktoren, die offensichtlich sie auf Wechselbeziehung unter ihnen fest herstellen folglich externer Faktor vermeiden, die immer verschiedene pragmatisch Interessen holen, würden leicht Leute zu arbeiten einsickern und holen, wie sie wünschen. Die Politiken, die als dilemmatischer, in der anderen Hand- also vieler Bewegungengruppe gegenübergestellt zu werden Faktor, betroffen werden, sind skeptisch und vermeiden, um in Übereinstimmung mit diesem Bereich zu bilden, der sind sinnvoll auch ist, dennoch fungieren, um die gegenwärtige politische Situation zu ignorieren direkt beeinflussen würde und indirekt zu den weiter gehenden Bewegungen, es unvermeidlich, dass Politiken in irgendeiner Bedingung wichtige Rolle auf der Bestimmung der Nachhaltigkeit von ökonomischem spielen, Gesetze etc. ist.

Die wichtigsten geordnet zu werden Sachen regelt unsere Position und behält sie innerhalb der Nullumstände bei, die unsere Hauptkonzepte übereinstimmen, Anblick und Auftrag ordnend und gesetzt ihm als Notwendigkeiten eines Majors, die jede verschiedene politische Bewegung, die nicht als diplomatisches Gebrauchsgut aber Spiel als Sozialanforderungen beteiligt und erforderlich ist tun, die politische Bewegung, wenn zur Verfügung stellen Sie. Zwecks eine mittlere Weise zu finden die Erhaltungsbewegungen erfolgreich auf der Erfassung von Energie konnten erforderte eine gleichmäßig Kollektividee, weil im politischen Feld alle Sachen subjektiv sind.

Schließlich, wenn die Leute, die in Richtung zu den Erhaltungsbewegungen verstehen, indoctrinated und ein latenter Geist werden, können wir noch nicht sagen, dass unsere Arbeit und Verantwortlichkeit beendeten, aber es bedeutet dass wir den Anfang eines übermäßigen Konflikts eintragend, gleichwohl eine massiv Erhaltungsideologie auch betrachtet könnte, da ein möglicherweise Faktor, den Leute Antrieb zu sein konnten praktisch politische Bewegungen und sogar wir nicht zu weit verlorenes verwirklicht.

Im Allgemeinen wird es, dass wir eine Problemkennzeichnung auftraten innerhalb des diplomatischen, ökonomischen, Sozial- und kulturellen Feldes, um den Kern des Probleme innerhalb der Gesellschaft festzustellen ordnen, die möglicherweise fortfahren und auftauchende Hindernisse in der Erhaltungsrevolution angefordert, das Resultat weiter dann als Grundlage betrachtet auf dem Ordnen der Primärrolle der Organisationsbewegungen und effektiv, leistungsfähig und Leute gegründete Lösung feststellt. Die Vermeidung zum Utopianismzustand die Sachen werden in die Rahmenarbeit und in die an Bord Strategie der Organisation angenommen, um Bewegungen implementatively zu erhalten, die die betroffenen Leute, zum des Anblicks und des Auftrags gleichzeitig zu stützen.








VISSION

Organisation als Mittel, Erhaltungsidealismusbemühung zu erreichen, Naturerhaltung durchzuführen, das einen Respekt zur Menschlichkeit, zum Unabhängigen und zur Demokratie nehmen, um eine Balance des Gesellschaft- und Natur-Verhältnisses vor der Verursacheneffekt Wechselbeziehung zwischen Menschen und der Natur zu errichten.

AUFTRAG
1. Beibehalten der Naturerhaltung
2. Bevollmächtigung die Naturbetriebsmittel die die Zerstörung und die Abbauänderung hauptsächlich vermeiden
3. Zu Leute zu erziehen um Erhaltungsgeist als einzelne Idee zu haben ein Kommunalverständnis zu erreichen um die Erhaltung der Natur beizubehalten gründete am Ort Bereich

Rabu, 15 Oktober 2008

lokasi penelitian

SELAMAT DATANG

HALLO, ini adalah website tentang serba-serbi kehidupan hayati yang ada di gunung slamet khususnya dan di Indonesia umumnya. Blog ini juga memicarakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang ada di desa pinggir hutan. Selain itu juga kiprah yang dilakukan oleh yayasan green equator, khususnya dibidang penelitian, konservasi, biologi dan ekologi lingkungan.